Rabu, 28 Oktober 2020

Keunikan Pribadi: Gordon Allport

Putri Wulandari (19310410067)

Psikologi Kepribadian II

Dosen Pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi. M.A.



Gordon Willard Allport (1897-1967) lahir pada tanggal 1 November 1897 di Montezuma, Indiana, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Salah satu kakak laki-lakinya, Floyd Henry Allport "seorang psikologi sosial yang berpengaruh" dirinya memainkan peran kunci dalam mengembangkan karir Gordon. Allport merupakan salah satu tokoh psikologi individual yang pemikirannya memusatkan pada keunikan individu melalui karakteristik sifat dinamis. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapatnya, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Sedangkan, yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Gordon Allport (Alwisol 2011:224) mengistilahkan aspek kepribadian (self/ego) dengan proprium yaitu sesuatu yang mengenainya kita segera sadar, sesuatu yang kita pikirkan sebagai bagian yang hangat, sentral dan privat dari kehidupan kita, sehingga menjadi inti dari kehidupan. Pengertian ini mencakup semua aspek kepribadian yang menimbulkan kehidupan emosional individu menjadi berbeda-beda, membuat kehidupan diri menjadi terpisah dari orang lain, dan menciptakan unitas dari sikap, persepsi dan tujuan hidup seseorang karena ketika proprium muncul berkembang tidak ada kesadaran diri.

Gordon Allport (1897-1967) tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dap7at dilihat dan dipengaruhi. Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Orang-orang yang sehat diarahkan dan dibimbing oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Dalam pandangan Allport, orang yang neurotis beroperasi dalam gangguan konflik-konflik dan pengalaman-pengalaman kanak-kanak dan kepribadian sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi.

Ada segi lain dari konsepsi Allport tentang kepribadian sehat yang mungkin kelihatannya paradoks yaitu tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai. Orang yang matang dan sehat terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya.

Struktur dan dinamika dalam pandangan Allport merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini terdapat sifat (traits) merupakan struktur yang memiliki kemampuan untuk merespon stimulus dan memiliki nilai berdasarkan fungsinya. Sedangkan dinamikanya terdapat disposisi-disposisi menentukan kepribadian seseorang. Sifat tersebut memiliki dua disposisi yaitu disposisi personal dan disposisi motivasi ekspresif. Disposisi personal adalah sifat umum yang ada pada manusia, disposisi ini memiliki 3 tingkatan yaitu disposisi pokok (sifat khas yang dimiliki sebagian orang, misalnya narsisme, chauvinisme dll), disposisi sentral (sifat umum yang dimiliki semua orang, misalnya baik hati, tidak sombong, ramah dll) dan disposisi sekunder (tidak begitu jelas, namun bertanggung jawab atas perilaku seseorang. misalnya seseorang yang mempunyai sifat ramah kemudian marah-marah karena sesuatu hal. Disini ramah (disposisi sentral) dan marah (disposisi sekunder)). Disposisi motivasi dan ekspresif, hal ini berhubungan dengan tiga tingkatan dari disposisi personal. Bahwa jika salah satu atau semua dari tingkatan disposisi itu dialami oleh seseorang sangat kuat maka disebut disposisi motivasi, jika sebaliknya maka disebut disposisi ekpresif.

Selanjutnya untuk struktur dan dinamika kedua adalah proprium. Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseoarang. Proprium/self terdiri dari hal –hal atau proses- proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi- segi yang menentukan seseorang sebagai pribadi yang unik.

Perkembangan Proprium
Proprium berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui 7 tingkat "diri", yaitu: Kira- kira pada usia 15 bulan, maka muncullah tingkat pertama perkambangan proprium-diri jasmaniah. Berkembangnya suatu perbedaan yang kabur antara sesuatu yang ada ”dalam saya” dan hal- hal lain ”di luarnya”.Tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas- diri. Anak mempelajari namanya, menyadari bahwa bayangan dalam cermin hari ini adalah bayangan dari orang yang sama seperti yang dilihatnya kemarin, dan percaya bahwa perasaan tentang ”saya” atau ”diri” tetap bertahan dalam menghadapi pengalaman- pengalaman yang berubah- ubah.Tingkat ketiga dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga- diri. Inti dari munculnya harga- diri ialah kebutuhan anak akan otonomi. Hal ini kelihatan dalam tingkah lakunya yang negatif sekitar usia 2 tahun, ketika anak kelihatannya selalu menentang segala sesuatu yang dikehendaki orang tua untuk dilakukannya. Sekitar usia 6- 7 tahun harga diri lebih ditentukan oleh semangat bersaing dengan kawan- kawan sebayanya.

Perluasan diri (self extension), mulai sekitar usia 4- 5 tahun. Anak mempelajari arti dan nilai dari milik seperti yang terungkap dalam kata ”kepunyaanku”.

Gambaran diri berkembang pada tingkat berikutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya.

Diri sebagai Pelaku Rasional. Setelah anak mulai sekolah aturan- aturan dan harapan- harapan baru dipelajari.

Perjuangan Proprium (Propriate Striving), tingkat terakhir dalam perkembangan diri (selfhood)- timbul. Allpport percaya bahwa masa adolensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan.

Struktur dan dinamika ketiga adalah motivasi. Allport menganggap seseorang yang sehat dan matang, ketika mereka memiliki dorongan dan membuka diri untuk menerima elemen-elemen baru masuk. Dalam motivasi ini terdapat otonomi fungsional, yaitu motivasi awal seseorang dapat berubah ketika seseorang menemukan hal baru dari kebiasaannya.

Untuk perkembangan kepribadian, Allport membaginya menjadi 2 kategori, yaitu perkembangan bayi, dan perkembangan masa dewasa. Menurutnya bayi belum memiliki kepribadian dan hanya mengalami solo centered  bukan self centered. Selain itu, teori Allport memang menekankan pada motivasi individu mengenai masa depannya yang terjadi pada masa dewasa.
Pada masa dewasa, terjadi perkembangan kepribadian sehat. Menurut Allport pribadi sehat adalah memiliki perasaan perluasan diri, menjalin hubungan hangat dengan orang lain, memiliki keamanan emosional atau penerimaan diri, memiliki persepsi yang realistismengenai lingkungan sekitarnya, memiliki Insight dan humor, dan memiliki tujuan jelas dalam kehidupan kedepannya.


Sumber Pustaka:

Sibaweh, Imam. 2019. Pendidikan Mental Menuju Karakter Bangsa: Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Dari Masa Ke Masa. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Widiantoro, Wahyu. Psikologi Kepribadian II (Rangkuman). Yogyakarta: UP45.

Heriyanto, Muh. 2020. Who Are You. https://books.google.co.id/books?id=6lPjDwAAQBAJ&dq=keunikan+kepribadian+gordon+allport&hl=id&source=gbs_navlinks_s. Diakses pada tangggal 27 Oktober 2020.

Allport, Gordon W. 2017. The Nature Of Prejudice. Penyunting: A Macat Analysis. London: Macat Internasional Ltd.

Dedikasi, LPM. 2017. Pandangan Kepribadian Menurut Allport. https://www.lpmdedikasi.com/berita/pandangan-kepribadian-menurut-allport/211. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilmu Budaya Dasar: Hakikat Manusia

Putri Wulandari 19310410067 Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 4...