Putri Wulandari (19310410067)
Psikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu: Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi. M.A.
Gordon Willard Allport (1897-1967) lahir pada tanggal 1 November 1897 di Montezuma, Indiana, merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Salah satu kakak laki-lakinya, Floyd Henry Allport "seorang psikologi sosial yang berpengaruh" dirinya memainkan peran kunci dalam mengembangkan karir Gordon. Allport merupakan salah satu tokoh psikologi individual yang pemikirannya memusatkan pada keunikan individu melalui karakteristik sifat dinamis. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapatnya, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Sedangkan, yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Gordon Allport (Alwisol 2011:224) mengistilahkan aspek kepribadian (self/ego) dengan proprium yaitu sesuatu yang mengenainya kita segera sadar, sesuatu yang kita pikirkan sebagai bagian yang hangat, sentral dan privat dari kehidupan kita, sehingga menjadi inti dari kehidupan. Pengertian ini mencakup semua aspek kepribadian yang menimbulkan kehidupan emosional individu menjadi berbeda-beda, membuat kehidupan diri menjadi terpisah dari orang lain, dan menciptakan unitas dari sikap, persepsi dan tujuan hidup seseorang karena ketika proprium muncul berkembang tidak ada kesadaran diri.
Gordon Allport (1897-1967) tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dap7at dilihat dan dipengaruhi. Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Orang-orang yang sehat diarahkan dan dibimbing oleh masa sekarang dan oleh intensi-intensi ke arah masa depan dan antisipasi-antisipasi masa depan. Dalam pandangan Allport, orang yang neurotis beroperasi dalam gangguan konflik-konflik dan pengalaman-pengalaman kanak-kanak dan kepribadian sehat berfungsi pada suatu taraf yang berbeda dan lebih tinggi.
Ada segi lain dari konsepsi Allport tentang kepribadian sehat yang mungkin kelihatannya paradoks yaitu tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai. Orang yang matang dan sehat terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya.
Struktur dan dinamika dalam pandangan Allport merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini terdapat sifat (traits) merupakan struktur yang memiliki kemampuan untuk merespon stimulus dan memiliki nilai berdasarkan fungsinya. Sedangkan dinamikanya terdapat disposisi-disposisi menentukan kepribadian seseorang. Sifat tersebut memiliki dua disposisi yaitu disposisi personal dan disposisi motivasi ekspresif. Disposisi personal adalah sifat umum yang ada pada manusia, disposisi ini memiliki 3 tingkatan yaitu disposisi pokok (sifat khas yang dimiliki sebagian orang, misalnya narsisme, chauvinisme dll), disposisi sentral (sifat umum yang dimiliki semua orang, misalnya baik hati, tidak sombong, ramah dll) dan disposisi sekunder (tidak begitu jelas, namun bertanggung jawab atas perilaku seseorang. misalnya seseorang yang mempunyai sifat ramah kemudian marah-marah karena sesuatu hal. Disini ramah (disposisi sentral) dan marah (disposisi sekunder)). Disposisi motivasi dan ekspresif, hal ini berhubungan dengan tiga tingkatan dari disposisi personal. Bahwa jika salah satu atau semua dari tingkatan disposisi itu dialami oleh seseorang sangat kuat maka disebut disposisi motivasi, jika sebaliknya maka disebut disposisi ekpresif.
Sumber Pustaka:
Sibaweh, Imam. 2019. Pendidikan Mental Menuju Karakter Bangsa: Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Dari Masa Ke Masa. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Widiantoro, Wahyu. Psikologi Kepribadian II (Rangkuman). Yogyakarta: UP45.
Heriyanto, Muh. 2020. Who Are You. https://books.google.co.id/books?id=6lPjDwAAQBAJ&dq=keunikan+kepribadian+gordon+allport&hl=id&source=gbs_navlinks_s. Diakses pada tangggal 27 Oktober 2020.
Allport, Gordon W. 2017. The Nature Of Prejudice. Penyunting: A Macat Analysis. London: Macat Internasional Ltd.
Dedikasi, LPM. 2017. Pandangan Kepribadian Menurut Allport. https://www.lpmdedikasi.com/berita/pandangan-kepribadian-menurut-allport/211. Diakses pada tanggal 27 Oktober 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar