Putri Wulandari |
19310410067
Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
Dosen Pengampu Dr. Arundhati Shinta M.A / Amin Nurohmah S.Pd., M. Sc.
Penggunaan teknologi telah ada sejak dulu seiring dengan berlangsungnya kebudayaan manusia. Perkembangan teknologi berbanding lurus dengan perkembangan budaya serta tingkat kebutuhan manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Semakin modern kehidupan dan kebudayaan manusia, maka semakin modern juga kebudayaan.
Komputer, telepon dan internet merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang mengalami perkembangan pesat pada dekade terakhir. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan manusia akan informasi. Pengaruh perkembangan teknologi informasi cukup luas, meliputi semua aspek kehidupan baik politik, ekonomi, sosial, budaya, keagamaan bahkan pendidikan.
Pemanfaatan teknologi juga berhubungan dengan perilaku dalam menggunakan teknologi tersebut. Teori perilaku dan perilaku (theory of attitudes and behaviour), pemanfaatan teknologi informasi oleh seseorang yang memiliki pengetahuan di lingkungan yang dapat memilih (optional) akan dipengaruhi oleh perasaan individual (affect) terhadap penggunaan teknologi informasi. Begitu juga dengan norma sosial (social norm) dalam lingkungan memberikan dampak pada pemanfaatan dalam penggunaan teknologi informasi. Begitu juga dengan kebiasaan (habit), konsekuensi individual yang diharapkan (consequencies) dan kondisi yang memfasilitasi (facilitation conditions) dalam lingkungan juga memiliki dampak dalam pemanfaatan penggunaan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi dewasa ini, telah menyebabkan seseorang melakukan kontak sosial tidak hanya melalui hubungan badaniyah, tetapi juga melalui hubungan jarak jauh yang dijembatani oleh media komunikasi seperti internet. Menurut Roselin (2010), perkembangan teknologi internet juga tidak saja mampu menciptakan masyarakat dunia global, namun mampu menciptakan suatu transformasi dalam ruang gerak kehidupan baru bagi masyarakat, sehingga tanpa disadari manusia telah hidup dalam dua kehidupan yaitu kehidupan masyarakat nyata dan kehidupan masyarakat maya (cyber community). Melalui internet, memungkinkan seseorang melakukan kontak atau hubungan secara tidak langsung dengan komunitas dunia maya lainnya. Di Indonesia, perubahan dalam tatanan kehidupan masyarakat juga telah dirasakan akibat masuknya pengaruh internet. Pada saat ini, perkembangan internet tidak hanya terbatas di wilayah perkotaan. Di pedesaan, konsep tentang desa dan masyarakatnya saat ini telah mengalami perubahan yang cukup besar akibat berkembangnya teknologi informasi, seperti internet. Adanya internalisasi nilai-nilai budaya barat akibat mudahnya akses teknologi internet di pedesaan telah membawa dampak terhadap perubahan gaya hidup masyarakat di pedesaan, yang dimana gaya hidup di pedesaan pada masa dahulu selalu diidentikkan dengan gaya hidup yang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama dan budaya setempat (Hastuti dan Sudarwati 2007).
Setiap manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan-susunan lembaga masyarakat lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial, dan sebagainya (Soekanto 1987). Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok masyarakat (Soemardjan 1962).Perubahan sosial dalam masyarakat telah menyebabkan perubahan dalam struktur sosial dan kebudayaan.
Kehadiran teknologi informasi juga telah menyebabkan perubahan dalam struktur sosial dalam suatu masyarakat. Perubahan struktur sosial dapat dilihat dari perubahan pada ciri hubungan antara bagian-bagian dari struktur sosial (Harper 1989). Internet merupakan suatu bentuk teknologi yang menyediakan berbagai metode kehidupan dunia maya yang mirip dengan metode kehidupan dunia nyata. Munculnya media sosial online menyebabkan masyarakat pada saat ini lebih cenderung menyukai menjalin pertemanan yang lebih erat di dunia maya dibandingkan pertemanan yang dijalin secara langsung di dunia nyata. Hal ini menunjukkan adanya perubahan hubungan yang menyebabkan seseorang lebih tidak menghargai orang lain yang ada di dekatnya hanya demi berkomunikasi dengan teman yang jauh secara fisik.
Kebudayaan didefinisikan oleh Koentjaraningrat (1979) sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan cara mempelajarinya. William Ogburn (1922) mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan baik yang materiil maupun immateriil seperti nilai, norma, ide, dan ideologi. Internet merupakan salah satu contoh kebudayaan materiil yang telah berdampak pada terjadinya pergeseran atau perubahan pada kebudayaan immateriil di masyarakat. Pada saat ini, seseorang yang menjadi bagian dari masyarakat maya cenderung tidak menghargai norma-norma kehidupan di dunia nyata, terutama di lingkungan sekitarnya.
Sumber Pustaka:
Adib, Mohammad. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Harper, Charles L. 1989. Exploring Social Change. New Jersey: Prectice Hall.
Hastuti, Sri dan Lina Sudarwati. 2007. Gaya Hidup Remaja Pedesaan di Desa Sukaraya, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Harmoni Sosial. 1(2): 69-82.
Koentjaraningrat (Ed.). 1979. Manusia dan Kebudayaan
di Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Ogburn, William Fielding. 1922. Social Change with Respect to Culture and Original Nature. New
York: B.W. Huebsch
Roselin. 2010. Transformasi Masyarakat Nyata Menuju Masyarakat Maya Melalui Internet (Studi Kasus Pengguna Internet Di Kalangan Penjual Bursa Saham Gedung Uniland Jl. Mt Haryono No. 4-1). [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara. 97 hal.
Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar [Edisi Ketiga]. Jakarta: Rajawali Pers.
Soemardjan, Selo. 1962. Social Change in Yogyakarta. Cornell University Press: New York. Hal. XVIII dan 379.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Perkembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar